Trip Jakarta-Bali naik Kereta Api

(Bagian I. Perjalanan ke Bali


    Sesuai judulnya, saya akan bercerita pengalaman pertama ke Bali naik kereta api dan mungkin juga akan sedikit membagikan informasi budget yang dikeluarkan serta tips bagi kalian yang ingin mencoba melakukan perjalanan ke Bali naik Kereta Api dan sepertinya cerita ini agak sedikit panjang.

    Jadi, bulan Agustus 2022 lalu PT. KAI mengadakan "Promo Merdeka" tiket Kereta Api. Berhubung saya sudah lama tidak jalan-jalan naik kereta dan sudah lama ingin ke Bali, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mendapatkan tiket promo tersebut dan yesss! saya berhasil mendapatkan tiket Kereta Api Sembrani Malam kelas Eksekutif relasi Gambir - Surabaya Pasar Turi dengan harga Rp. 170.000.

Tiket KA Sembrani

(Tips: Saya memilih KA Sembrani Malam dikarenakan KA tersebut akan tiba berdekatan dengan jadwal kereta api estafet selanjutnya yang akan saya naiki yaitu KA Probowangi dengan relasi Surabaya Gubeng - Ketapang dengan selisih waktu 1 jam jadi saya tidak perlu transit atau menunggu terlalu lama di Surabaya.)

    Di hari keberangkatan saya bersama seorang teman saya memulai perjalanan. Tepat pukul 19.00 WIB KA Sembrani Malam diberangkatkan diberangkatkan dari Stasiun Gambir dengan waktu tempuh selama 9 jam 30 menit. Selama perjalanan malam hari, saya banyak tertidur hingga tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 04:40 WIB, Selanjutnya saya naik ojek di depan stasiun untuk menuju Stasiun Surabaya Gubeng dengan tarif Rp. 20.000. Setibanya di Stasiun Gubeng saya beristirahat sejenak di ruang tunggu stasiun sembari menunggu rangkaian KA Probowangi tersedia. 

Tiket KA Probowangi

(Tips: disarankan sudah memesan untuk kereta estafet selanjutnya, takutnya klo go show atau memesan di loket sudah habis, karena untuk tiket KA Probowangi ini bisa dibilang cepat habis terjual, jadi saya dan teman saya sudah memesannya terlebih dahulu melalui aplikasi KAI Access).

    KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Ketapang dengan tarif Rp. 56.000 kelas Ekonomi, diberangkatkan tepat pada pukul 05.30 WIB dengan menempuh waktu selama 7 jam perjalanan menuju Stasiun Ketapang. Di perjalanan ini saya mencoba Layanan Railfood, saya memesan secangkir teh melalui aplikasi KAI Access (layanan ini bisa digunakan jika memang kita telah memiliki tiket dan berada di kereta). Tidak sampai 10 menit, teh yang pesan sudah diantarkan ke tempat duduk saya, wah cepet banget! :D . Selama perjalanan di KA Probowangi saya juga banyak melihat turis mancanegara backpackeran naik di kereta ini, mereka kebanyakan naik dari Stasiun Surabaya dan Jember. Sepertinya mereka juga akan pergi ke Bali :D . 

Layanan Railfood

    Pukul 12.30 WIB Kereta Probowangi mengantarkan saya tiba tepat waktu di Stasiun paling ujung timur Pulau Jawa, Stasiun Ketapang. Kita naik kereta sampai disini, selanjutnya berjalan kaki ke Pelabuhan Ketapang yang letaknya berada di seberang stasiun, cukup berjalan kaki selama kurang lebih 4 menit kita sudah sampai di Pelabuhan Ketapang. Dan benar saja turis-turis yang berada di dalam kereta juga turun di stasiun akhir ini dan berjalan menuju Pelabuhan Ketapang. 

KA Probowangi tiba di Stasiun Ketapang

    Sudah tiba di Pelabuhan Ketapang? tidak perlu khawatir soal jadwal dan tiket kapal habis. Karena kapal dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali akan diberangkatkan setiap 1 jam sekali dan kuota penumpangnya pun cukup banyak. Nah untuk memudahkan pemesanan tiketnya, bisa langsung melalui Aplikasi Ferizy, caranya cukup mudah hanya perlu mengisi identitas dan pilih pelabuhan keberangkatan dan tujuan yakni Ketapang - Gilimanuk. Dan harga tiketnya juga sangat terjangkau untuk pejalan kaki yaitu sebesar Rp. 8.500 per Agustus 2022 lalu (entah klo sekarang harga sama atau sudah beda). 

Tiket kapal

    Setelah saya memesan tiket kapal, kemudian saya ke loket tiket di pelabuhan untuk mencetak tiket (*tiket harus di cetak di loket) dan beberapa kapal sudah berlabuh di dermaga. Saya ikut keberangkatan pukul 14.00 WIB. Ini pengalaman pertama saya naik kapal, agak takut sebenernya waktu belum naik, tapi ketika sudah jalan ternyata malah tidak takut tapi jadi menikmati perjalanan hehe. Waktu tempuh kapal dari Ketapang - Gilimanuk kurang lebih 1 jam, di kapal kita juga bisa jajan ternyata ada semacam warung gitu hehe dan kursi penumpangnya juga banyak tersedia di atas kapal.

    Sore hari, sekitar pukul 15.45 WITA kapal sudah bersandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk dan Welcome to Bali! Dari Pelabuhan langsung bergegas ke Terminal Gilimanuk yang letaknya di pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk. Ohiya ketika di kapal saya sudah lebih dulu reservasi bus PO Sehati (ber AC dan pelayanannya admin dan drivernya ramah) yang akan membawa saya dari pelabuhan menuju Kota Denpasar dengan waktu tempuh 2,5 jam - 3 jam (tergantung kepadatan lalu lintas).  

Bus PO Sehati di Terminal Gilimanuk

(Tips: disarankan reservasi terlabih dahulu bus PO Sehati melalui Kontak PO SEHATI by WhatsApp dikarenakan bus nya hampir selalu full seat , untuk tarif bus jika sudah reservasi Rp. 40.000 jika tanpa reservasi atau langsung naik Rp. 50.000 *harga per Agustus 2022). 

    Bus berangkat pukul 16.00 WITA selama perjalanan bus nya full seat. Hari telah berganti malam bus terus melaju hingga pada sekitar pukul 19.00 WITA tiba di pemberhentian akhir Terminal Ubung, Kota Denpasar. Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan dengan GOCAR dengan tarif Rp. 20.000 menuju Hotel tempat saya menginap selama di Bali yaitu, Hotel Catur Adi Putra. 

    Untuk Hotel Catur Adi Putra, sebenernya saya memesan hotel ini pun dadakan ketika berada di KA Probowangi karena di rencana perjalanan saya masih bingung menginap dimana hehe, akhirnya ketika di kereta saya cari-cari refrensi dan akhirnya saya menemukan Hotel ini di Kota Denpasar dan ketika saya cek ternyata aksesnya cukup mudah dan dekat dari estafet perjalanan saya jadi saya booking hotel ini melalui aplikasi Traveloka dengan harga Rp. 160.000 untuk 3 malam. Bagaimana menurut kalian, apakah worth? Menurut saya cukup worth untuk tempat beristirahat dengan fasilitas kolam renang, water heater, kamar bersih, AC dingin, TV, dan lemari penyimpanan. Ohiya petugas hotelnya juga ramah. 

    Ohiya cerita diatas saya memberikan budget yang dikeluarkan untuk akomodasi terus, lalu untuk konsumsinya? Untuk makan saya membawa 5 nasi bungkus dengan lauk kering dari rumah untuk menamani perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 24 jam itu dan alhamdullilah cukup. Sudah sampai disini dari cerita Bagian I cukup panjang hehe dan selanjutnya beristirahat. Mungkin mau menyimak bagian II nya dengan kegiatan di Bali dengan budget yang dikeluarkan. 

(Bagian II. Kegiatan di Bali) 

    Cerita ini akan dibuat lebih singkat, Esok harinya, saya mencari cari tempat sewa motor untuk berjalan-jalan di Bali melalui instagram, akhirnya saya dapat dari @baliprincesstour dengan harga 100rb/hari dan motor diantarkan ke Hotel beserta 1 helm, 1 jas hujan dan bensi full tank. Siang harinya saya mampir ke Warung Soto di dekat hotel, saya lupa namanya tapi rasanya enak dan harganya murah, saya pesan Soto + Nasi + Es Teh Manis tidak sampai Rp. 20.000. 

    Selesai makan siang, saya menuju destinasi pertama yaitu Pantai Pandawa dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Untuk tiket masuk Rp. 8000 pantainya tidak terlalu ramai. Setalah berfoto-foto selanjutnya saya ke Pantai Melasti dengan tiket masuk Rp. 8000 hingga menjelang sore disana. Sore harinya berpindah ke Pantai Kuta disini tidak bayar, hanya parkir kendaraan saja Rp. 3.000. Di Pantai Kuta hingga malam hari sambil menikmati suasana pantai sambil makan indomie rebus dan minumnya waktu itu seharga Rp. 20.000 dan rasanya enak. Sudah selesai kegiatan hari ini berkeliling ke beberapa pantai, lalu kembali ke hotel pada malam hari. Di hotel pesan GrabFood Rp. 50.000

Pantai Melasti

    Hari berikutnya, saya pergi ke Ubud dan tempatnya rame banget banyak tempat makan tapi berhubung belum lapar dan hanya sekedar ingin tau, saya menuju destinasi selanjutnya yaitu Kintamani. Perjalanan ke Kintamani sejuk sejuk dingin hehe dan ternyata saya melewati Tegalallang Rice Terrace akhirnya saya mampir dan mau tau objek wisata apa di dalamnya, untuk tiket masuk Tegalallang Rp. 10.000 sudah dengan parkir motor ternyata ini sawah sawah undakan atau terasering, bakal bagus foto-foto disini klo sawahnya belum panen. Next tidak lama di Tegalallang kembali melanjutkan perjalanan ke Kintamani dan wah ternyata bagus sekali disini dengan pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur.

Kintamani

    Dirasa sudah cukup foto-foto di Kintamani, sorenya pulang ke hotel. Malamnya cari oleh-oleh di Krisna dan membawa beberapa makanan khas Bali :D Makan malam beli Pecel Ayam kurang lebih Rp. 20.000 dan karena motornya wajib diisi kembali full tank sebelum dikembalikan. Isi bensin full tanknya Rp.30.000 dan malamnya motornya dijemput di hotel. 

(Bagian III. Matur Suksma BALI!)

    Sudah 3 malam di Bali, hari berikutnya waktunya kembali ke Jakarta. Masih dengan estafet perjalanan yang sama seperti berangkat. Hal yang wajib di booking atau reservasi lebih dulu, yakni tiket kereta Probowangi (Ketapang-Surabaya Gubeng) dan kereta Dharmawangsa (Surabaya Turi-Jatinegara) sudah lebih dulu di pesan bersama tiket keberangkatan, tiket bus PO SEHATI keberangkatan pukul 08.00 WITA di pesan malam hari, tiket kapal dipesan ketika di bus. Langsung saja, pagi hari 07.00 WITA checkout dan pesan GOCAR dari Hotel menuju Terminal Ubung Rp. 20.000. Bus Rp. 40.000 berangkat tepat pukul 8 pagi melaju menuju Pelabuhan Gilimanuk. Setibanya di Pelabuhan pesan tiket Gilimanuk - Ketapang Rp. 8.500. Sudah tiba lagi Waktu Indonesia bagian Barat. 

    Datang 1 jam lebih awal di Stasiun Ketapang KA Probowangi belum tersedia, akhirnya pukul 14.45 WIB KA Probawangi berangkat menuju Stasiun Surabaya Gubeng dan tiba tepat waktu di malam hari. Tiba di Gubeng rencana pesan ojek online ke Stasiun Surabaya Pasar Turi malah ternyata agak ribet, Jadi kita harus pakai kode dari tenant ojol yang disediakan di depan stasiun dan cukup lama juga sehingga klo nunggu lama tidak keburu dari estafet kereta selanjutnya KA Dharmawangsa selisih waktu 1 jam. Kemudian ada driver taksi yang menawarkan mengantarkan ke Surabaya Pasar Turi dengan harga Rp.50.000 dan langsung saja naik, mengingat saya harus segera menyambung KA Dharmawangsa di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Cukup lama di Gubeng karna saya mengira akan mendapatkan ojol, tapi ternyata lama huftt.. hampir saja ketinggalan kereta selanjutnya. 

    Malam hari di KA Dharmawangsa, hanya tertidur hehe. Hingga pagi tiba mencoba memesan secangkir kopi melalui layanan Railfood, wah ternyata enak juga kopi di pagi hari sembari menikmati pemandangan di dalam kereta. Hingga pada akhirnya sudah tiba kembali di Stasiun Jatinegara, Jakarta.

    Selesai sudah trip ke Bali kali ini, walaupun tidak mencoba kulineran disana ya karena saya kurang suka hehe, hanya ingin jalan-jalan saja ke destinasi wisatanya. Jadi jika diringkas perjalanan ke Bali naik Kereta Api ini, sebagai berikut 
  • Waktu tempuh perjalanan kurang lebih 24 jam dengan estafet menggunakan transportasi kereta api, motor, kapal feri dan bus dengan ringkasan biaya sebagai berikut:
  • Transport Rumah - Stasiun (PP) : Rp. 30.000 
  • KA Sembrani Malam GMR-SGU : Rp. 170.000
  • KA Probowangi  SBI-KTG (PP) : Rp. 112.000
  • KA Dharmawangsa SBI-JNG : Rp. 260.000
  • Transport Stasiun - Stasiun : Rp. 70.000
  • Kapal Feri (PP) : Rp. 17.000
  • Bus PO Sehati (PP) : Rp. 80.000
  • Transport Terminal - Hotel (PP) : Rp. 40.000
  • Hotel 3 Malam : Rp. 160.000
  • Sewa Motor 2 Hari & Bensin : Rp. 130.000
  • Tiket Masuk Wisata Pantai Pandawa, Pantai Melasti, Pantai Kuta, Tegalallang : 30.000
  • Konsumsi selama di Bali : Rp. 130.000
  • Oleh-Oleh : Rp. 125.000
  • Biaya lainnya yang lupa -+ 150.000
Total Budget untuk jajan, konsumsi, transport, dll kurang lebih Rp. 1.500.000 (termasuk biaya yang lupa-lupa hehe). Bagaimana apakah ini termasuk worth? 

Semoga bisa kemBALI di lain kesempatan, matur suksma BALI! dan terimakasih sudah membaca cerita ini. See u on the next trip!

Komentar